Sabtu, 26 Maret 2022

Hari Teater Sedunia 2022: Refleksi Diri

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi 
@The Greek Theatre Griffith Park, Los Angeles, California, USA

27 Maret 2022, diperingati sebagai Hari Teater Sedunia. Pesan Internasional Hari Teater Sedunia yang pertama ditulis pada tahun 1962 di Helsinki Finlandia oleh Jean Cocteau (Perancis). Berarti, tahun ini adalah perayaan yang ke 60 tahun. Tahun ini, dilansir dari laman World Theatre Day, perayaan Hari Teater Sedunia tahun 2022 akan berlangsung pada tanggal 27 Maret 2022 secara online dan diselenggarakan oleh Pusat dan Sekretariat Jenderal Institut Teater Internasional (ITI). Peringatan ini menawarkan kepada seniman dan professional seni platform untuk bertukar ide dan menampilkan diri kepada dunia. Fokusnya adalah para kaum muda dan pendatang baru. Berikut kutipan lengkapnya

Sejak tahun 1962 Hari Teater Sedunia telah diperingati oleh Pusat ITI, Anggota Kerjasama ITI, professional teater, organisasi teater, universitas teater dan pecinta teater di seluruh dunia pada tanggal 27 Maret. Hari ini adalah perayaan bagi mereka yang dapat melihat nilai dan pentingnya seni bentuk “teater” dan bertindak sebagai panggilan untuk membangunkan pemerintah, politisi dan lembaga yang belum mengakui nilainya bagi rakyat dan Negara, individu yang belum menyadari potensinya untuk pertumbuhan ekonomi. https://www.world-theatre-day.org/

Wow banget kan ya…

Teater bagi orang sains seperti saya seperti oase di tengah sahara. Seperti sahara ditengah tropical forest yang evergreen sepanjang tahun. Semacam dunia kecil dengan keunikan dan karakternya sendiri.

Saya tidak langsung paham, saat saya yang masih SMA dan kedua orang tua saya melarang menekuni musik, kesenian dan juga teater. Bagi mereka, dunia hiburan tidak baik untuk perempuan. Secara garis besar, teater dan dunia pertunjukan bukan jaminan masa depan. Hingga praktis selama SMA hingga kuliah, saya ikut teater dengan sembunyi-sembunyi.

Secara pribadi, teater bagi saya semacam universitas kehidupan. Paket lengkap pengembangan karakter dan kepribadian. Menyalakan cahaya yang mewarnai keseharian. Integritas. Saya bersikukuh membuktikan, ikut teater tak semata membuat saya terpikat ketidakteraturan seperti yang dituduhkan. Menekuni teater dan dunia pertunjukan, tidak akan menurunkan skill dan kemampuan akademik perkuliahan. Maka yang saya lakukan, Menekuni teater di fakultas MIPA, rajin berlatih paduan suara, dan mempertajam seni tradisional di STK (Sanggar Tari Karawitan-Asri Kusuma) milik Universitas.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
@Sanggar Teater PRoSeS, sekitar tahun 1999

Kenyataannya, teater memberikan pengalaman luar biasa tentang kedisiplinan. Mengelola diklat anggota baru maupun diklat kepelatihan untuk kaderisasi. Berlatih intensif diantara kesibukan kuliah dan lebih intensif lagi menjelang pertunjukan. Totalitas dalam permainan. Menjadi koordinator kepelatihan, menjadi produser pertunjukan, menjadi tim hore angkat-angkat barang, hingga tim dapur umum meskipun saya saat itu tidak kompeten memasak sama sekali. Tim kerja yang bersinergi hingga berkolaborasi dengan komunitas lain maupun lingkungan. Hingga gesekan alamiah dalam latihan manajemen konflik yang digagas para senior yang membantu kami menyelesaikan dengan baik konflik sungguhan. 

Maka tak berbilang terima kasih saya kepada para guru dan senior maupun junior saya di teater. Spesial untuk Pak Nono yang memperkenalkan saya pada dunia teater. Mas Ans beserta para senior Teater PRoSeS FMIPA IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang). Lek Boss, begawan teater kota Malang yang telah berpulang (Al Fatihah) yang telah membuat saya banyak belajar dalam kepengurusan Forum Pengembangan Teater Sekolah (FPTS) saat itu. Juga seluruh alumni dan adik-adik Teater PRoSeS yang hingga kini tetap berasa keluarga.

Selamat Hari Teater Sedunia. 

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
@Pantai Tamban Malang, Diklat Alam 2000 Teater PRoSeS