Asesmen kompetensi minimum atau AKM dirancang untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika atau yang disebut numerasi. Asesmen literasi membaca bertujuan mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat. Sedangkan Asesmen Numerasi dilaksanakan untuk mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Buku Desain Pengembangan Soal AKM yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Asesmen dan Pembelajaran ini disusun untuk membantu sekaligus memberi inspirasi kepada para pendidik dan sekolah dalam mengembangkan soal-soal yang dapat menuntut para peserta didik memiliki kemampuan berpikir abad 21.
Pengembangan soal-soal AKM dilakukan melalui kegiatan: penyusunan dan analisis framework, penyusunan stimulus, penugasan penulisan soal, penelaahan dan perbaikan soal, perakitan soal/bahan uji coba, validasi soal, ujicoba soal, penskoran dan analisis soal, interpretasi hasil analisis, seleksi soal, penyusunan spesifikasi tes, pemilihan soal, pemaketan soal, proofreading, fiat dan pemanfaatan tes/soal.
Secara lengkap Buku ini terdiri atas: I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Ruang Lingkup
Bentuk Soal AKM
II. PENGEMBANGAN SOAL AKM LITERASI MEMBACA
Definisi
Konten Teks
Konteks Teks
Level Kognitif Literasi Membaca
Learning Progression (Kemajuan Pembelajaran)
Contoh Soal Literasi Membaca
III. PENGEMBANGAN SOAL AKM NUMERASI
Definisi Numerasi
Konteks AKM Numerasi
Level Kognitif AKM Numerasi
Konten Domain AKM Numerasi
Learning Progression (Kemajuan Pembelajaran)
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
Penyusunan Desain
Analisis Framework
Penyusunan Stimulus
Penulisan Soal
Penelaahan Butir Soal
Perakitan Soal
Digitalisasi Soal
Uji Coba
Penskoran
Analisis
Pelaporan
Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Buku Desain Pengembangan Soal AKM dapat didownload DISINI
"Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja tetapi harus juga mendidik si murid akan dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum. Pengetahuan yang baik dan perlu itu yang manfaat untuk keperluan lahir batin dalam hidup bersama"
- Ki Hajar Dewantara - (Sumber: Wasita Th I No 4 - Juni 1935
Asesmen Nasional merupakan program penilaian terhadap mutu sekolah, madrasah dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Informasi yang diperoleh dari hasil asesmen ini akan digunakan untuk perbaikan kualitas belajar-mengajar yang diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.
AKM dan Survey Karaker merupakan bagian dari Asesmen Nasional dimana AKM akan mengukur literasi membaca dan literasi matematika (Numerasi). sedangkan Survey Karakter mengukur hasil belajar secara emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila.
Buku ini disusun untuk mendukung program Merdeka Belajar yang diterbitkan oleh Penerbit Grafindo Media Pratama dengan judul Instrumen Asesmen Siswa: Intens AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan SK (Survey Karakter). Kehadiran sampel buku ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu siswa dan guru mengenal dan memahami berbagai bentuk soal AKM dan Survey Karakter untuk SMA/MA/SMK.
Pendidikan abad 21 harus dapat membekali
peserta didik dengan keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan
menggunakan dan memanfaatkan teknologi, media informasi dan kecakapan hidup
untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat. Keterampilan-keterampilan
inilah yang dinamakan dengan konsep kecakapan abad 21. Salah satu prasyarat
untuk mewujudkan kecakapan hidup abad 21 adalah kemampuan literasi.
Asesmen kompetensi minimum atau AKM
dirancang untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika atau yang
disebut numerasi. Asesmen literasi membaca bertujuan mengukur kemampuan untuk
memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk
menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia
dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat. Sedangkan Asesmen Numerasi dilaksanakan
untuk mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep prosedur, fakta dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks
yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Komponen asesmen literasi membaca dan
numerasi dapat dibagi berdasarkan KONTEN, PROSES KOGNITIF dan KONTEKS. Berdasarkan
konten asesmen literasi membaca mewujudkan beragam teks yang bersifat informasi
dan teks fiksi sementara Assessmen Numerasi mengujikan bilangan, geometri dan
pengukuran, data dan ketidakpastian serta aljabar. Berdasarkan proses kognitif
dalam asesmen literasi membaca murid diuji kompetensinya dalam hal: menemukan
informasi, menginterpretasi dan mengintegrasikan isi teks, serta mengevaluasi
dan merefleksikan isi teks dengan konteks lain di luar teks. Sementara itu, Asesmen
Numerasi melibatkan proses pemahaman konsep, kemampuan penerapan konsep untuk
masalah rutin, serta bernalar untuk menyelesaikan masalah non rutin. Berdasarkan
konteks Asesmen Literasi dan Numerasi yang diujikan kepada murid mengangkat
konteks personal, sosial budaya dan saintifik.
Ada beragam bentuk soal dalam AKM, yaitu:
Pilihan ganda. Murid hanya dapat memilih satu jawaban benar
dalam 1 soal
Pilihan ganda komplek. Murid dapat memilih lebih dari satu
jawaban benar dalam satu soal
Menjodohkan. Murid menjawab dengan cara menarik garis dari satu
titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawaban nya
Isian singkat. Murid dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk
menyebutkan nama benda, tempat atau jawaban pasti lainnya
Uraian. Murid menjawab soal berupa kalimat kalimat untuk
menjelaskan jawabannya
Asesmen kompetensi
minimum dilaksanakan berbasis komputer dan bersifat adaptif sehingga pertanyaan
yang disajikan bergantung pada kemampuan murid. Jika murid dapat menjawab Benar
Maka selanjutnya dapat diberikan soal yang lebih kompleks. sebaliknya jika
murid menjawab salah maka soal berikutnya adalah soal yang lebih sederhana.
Peserta asesmen kompetensi minimum adalah
seluruh satuan pendidikan baik sekolah madrasah maupun satuan pendidikan
kesetaraan.Tidak semua murid dapat mengikuti asesmen ini karena peserta akan
dipilih secara acak. Setiap peserta
asesmen kompetensi minimum mengerjakan 4 jenis yaitu:
- Literasi membaca - Tes
numerasi - Survei karakter - Survey lingkungan
belajar
Peserta mengerjakan assessment selama 2 hari untuk SD atau MI dan paket A. asesmen dilaksanakan selama 75 menit per sesi tes dan pengisian angket selama 20 menit. Waktu pengerjaan untuk jenjang SMP atau MTS dan Paket B serta jenjang SMA atau MA SMK dan paket C asesmen dilaksanakan selama 90 menit per sesi tes dan pengisian angket selama 30 menit.
Hasil Asesmen Nasional tidak ditujukan untuk individual
murid. Laporan hasil asesmen ditujukan untuk level sekolah dan daerah . laporan
ini digunakan sebagai alat refleksi diri sekolah untuk perbaikan pembelajaran. laporan
AKM juga tidak relevan untuk membuat pemeringkatan sekolah. Dengan Asesmen
Kompetensi Minimum Literasi dan Numerasi kita siapkan para penerus bangsa yang mampu
menghadapi abad 21.