Rabu, 17 Februari 2021

Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum untuk Meningkatkan Literasi Membaca dan Numerasi

Pendidikan abad 21 harus dapat membekali peserta didik dengan keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan dan memanfaatkan teknologi, media informasi dan kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat. Keterampilan-keterampilan inilah yang dinamakan dengan konsep kecakapan abad 21. Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup abad 21 adalah kemampuan literasi.


Asesmen kompetensi minimum atau AKM dirancang untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika atau yang disebut numerasi. Asesmen literasi membaca bertujuan mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat. Sedangkan Asesmen Numerasi dilaksanakan untuk mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Komponen asesmen literasi membaca dan numerasi dapat dibagi berdasarkan KONTEN, PROSES KOGNITIF dan KONTEKS. Berdasarkan konten asesmen literasi membaca mewujudkan beragam teks yang bersifat informasi dan teks fiksi sementara Assessmen Numerasi mengujikan bilangan, geometri dan pengukuran, data dan ketidakpastian serta aljabar. Berdasarkan proses kognitif dalam asesmen literasi membaca murid diuji kompetensinya dalam hal: menemukan informasi, menginterpretasi dan mengintegrasikan isi teks, serta mengevaluasi dan merefleksikan isi teks dengan konteks lain di luar teks. Sementara itu, Asesmen Numerasi melibatkan proses pemahaman konsep, kemampuan penerapan konsep untuk masalah rutin, serta bernalar untuk menyelesaikan masalah non rutin. Berdasarkan konteks Asesmen Literasi dan Numerasi yang diujikan kepada murid mengangkat konteks personal, sosial budaya dan saintifik.


Ada beragam bentuk soal dalam AKM, yaitu:
  1. Pilihan ganda. Murid hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam 1 soal
  2. Pilihan ganda komplek. Murid dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal
  3. Menjodohkan. Murid menjawab dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawaban nya
  4. Isian singkat. Murid dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat atau jawaban pasti lainnya
  5. Uraian. Murid menjawab soal berupa kalimat kalimat untuk menjelaskan jawabannya
Asesmen kompetensi minimum dilaksanakan berbasis komputer dan bersifat adaptif sehingga pertanyaan yang disajikan bergantung pada kemampuan murid. Jika murid dapat menjawab Benar Maka selanjutnya dapat diberikan soal yang lebih kompleks. sebaliknya jika murid menjawab salah maka soal berikutnya adalah soal yang lebih sederhana.


Peserta asesmen kompetensi minimum adalah seluruh satuan pendidikan baik sekolah madrasah maupun satuan pendidikan kesetaraan.Tidak semua murid dapat mengikuti asesmen ini karena peserta akan dipilih secara acak. Setiap peserta asesmen kompetensi minimum mengerjakan 4 jenis yaitu:

-  Literasi membaca
-  Tes numerasi
-  Survei karakter
-  Survey lingkungan belajar

Peserta mengerjakan assessment selama 2 hari untuk SD atau MI dan paket A. asesmen dilaksanakan selama 75 menit per sesi tes dan pengisian angket selama 20 menit. Waktu pengerjaan untuk jenjang SMP atau MTS dan Paket B serta jenjang SMA atau MA SMK dan paket C asesmen dilaksanakan selama 90 menit per sesi tes dan pengisian angket selama 30 menit.

Hasil Asesmen Nasional tidak ditujukan untuk individual murid. Laporan hasil asesmen ditujukan untuk level sekolah dan daerah . laporan ini digunakan sebagai alat refleksi diri sekolah untuk perbaikan pembelajaran. laporan AKM juga tidak relevan untuk membuat pemeringkatan sekolah. Dengan Asesmen Kompetensi Minimum Literasi dan Numerasi kita siapkan para penerus bangsa yang mampu menghadapi abad 21.


Sumber: Channel YouTube Pusmenjar Kemdikbud

Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak"

-Nadiem Anwar Makarim" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar