Pendidikan abad 21 harus dapat membekali peserta didik dengan keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan dan memanfaatkan teknologi, media informasi dan kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat. Keterampilan-keterampilan inilah yang dinamakan dengan konsep kecakapan abad 21. Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup abad 21 adalah kemampuan literasi.
Komponen asesmen literasi membaca dan
numerasi dapat dibagi berdasarkan KONTEN, PROSES KOGNITIF dan KONTEKS. Berdasarkan
konten asesmen literasi membaca mewujudkan beragam teks yang bersifat informasi
dan teks fiksi sementara Assessmen Numerasi mengujikan bilangan, geometri dan
pengukuran, data dan ketidakpastian serta aljabar. Berdasarkan proses kognitif
dalam asesmen literasi membaca murid diuji kompetensinya dalam hal: menemukan
informasi, menginterpretasi dan mengintegrasikan isi teks, serta mengevaluasi
dan merefleksikan isi teks dengan konteks lain di luar teks. Sementara itu, Asesmen
Numerasi melibatkan proses pemahaman konsep, kemampuan penerapan konsep untuk
masalah rutin, serta bernalar untuk menyelesaikan masalah non rutin. Berdasarkan
konteks Asesmen Literasi dan Numerasi yang diujikan kepada murid mengangkat
konteks personal, sosial budaya dan saintifik.
- Pilihan ganda. Murid hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam 1 soal
- Pilihan ganda komplek. Murid dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal
- Menjodohkan. Murid menjawab dengan cara menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan jawaban nya
- Isian singkat. Murid dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk menyebutkan nama benda, tempat atau jawaban pasti lainnya
- Uraian. Murid menjawab soal berupa kalimat kalimat untuk menjelaskan jawabannya
Peserta asesmen kompetensi minimum adalah seluruh satuan pendidikan baik sekolah madrasah maupun satuan pendidikan kesetaraan.Tidak semua murid dapat mengikuti asesmen ini karena peserta akan dipilih secara acak. Setiap peserta asesmen kompetensi minimum mengerjakan 4 jenis yaitu:
- Tes numerasi
- Survei karakter
- Survey lingkungan belajar
Peserta mengerjakan assessment selama 2 hari untuk SD atau MI dan paket A. asesmen dilaksanakan selama 75 menit per sesi tes dan pengisian angket selama 20 menit. Waktu pengerjaan untuk jenjang SMP atau MTS dan Paket B serta jenjang SMA atau MA SMK dan paket C asesmen dilaksanakan selama 90 menit per sesi tes dan pengisian angket selama 30 menit.
Hasil Asesmen Nasional tidak ditujukan untuk individual murid. Laporan hasil asesmen ditujukan untuk level sekolah dan daerah . laporan ini digunakan sebagai alat refleksi diri sekolah untuk perbaikan pembelajaran. laporan AKM juga tidak relevan untuk membuat pemeringkatan sekolah. Dengan Asesmen Kompetensi Minimum Literasi dan Numerasi kita siapkan para penerus bangsa yang mampu menghadapi abad 21.
Sumber: Channel YouTube Pusmenjar Kemdikbud
Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak"
-Nadiem Anwar Makarim"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar