Selasa, 10 Oktober 2023

Modul 3.3: KONEKSI ANTAR MATERI

 

Durasi : 2 JP (90 menit)
Moda : Mandiri -  Konferensi

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya.


Kesimpulan dan koneksi materi yang ada di dalam modul 3.2 dengan materi lainnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak:


·         Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. 

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya memiliki kemampuan untuk mengelola aset sekolah yang ada untuk meningkatkan pembelajaran yang berkualitas, dan mewujudkan murid yang senang dan bahagia dalam mengembangkan potensinya (well-being). Pendekatan yang dilakukan yaitu Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) dengan menekankan pada:

1.   Nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas.

2.   Mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna.

3.   Kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri.

4.   Berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas.

 Implementasi yang dapat dilakukan adalah:

1.      Memetakan 7 aset sekolah atau sumber daya untuk kepentingan dan kemajuan sekolah. Tujuh aset / potensi atau sumber daya sekolah tersebut antara lain: (1) Modal Manusia (2) Modal Fisik (3) Modal Sosial (4) Modal Finansial (5) Modal Politik (6) Modal Lingkungan/ Alam (7) Modal Agama dan Budaya.

2. Selalu berpikir positif dan terbuka dalam membuka ruang kolaborasi serta kerjasama mengembangkan potensi sekolah.

3.   Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya/aset dan kekuatan, merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan, dan melaksanakan rencana aksi BAGJA yang sudah diprogramkan

 

·         Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. 

 

Ø  Pengelolaan sumber daya manusia yang tepat yaitu guru dan tenaga kependidikan dalam rangka untuk mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah melalui beberapa aktivitas yaitu: 1) pengadaan tenaga, 2) pemanfaatan tenaga yang telah dimiliki, serta 3) pembinaan dan pengembangan kompetensi. Langkah tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kontribusi tenaga pendidik dan kependidikan yang dimiliki sekolah dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran murid. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan dapat dilakukan dengan cara: 1) mengikutsertakan dalam pelatihan baik yang dilaksanakan di sekolah (in house training) maupun di luar sekolah dan melakukan pengimbasan kepada guru/tenaga administrasi lain, 2) sekolah menyediakan buku-buku atau referensi yang memadai bagi guru/tenaga kependidikan, dan 3) mendorong dan memfasilitasi guru/tenaga kependidikan untuk melakukan tutor sebaya melalui kegiatan KKG/MGMP baik di tingkat sekolah atau kabupaten/kota.

Ø  Pengelolaan modal lingkungan dan modal fisik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran murid. Lingkungan sekolah yang kondusif dari segi sosial maupun politik akan menciptakan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan dan berpihak pada murid. Misalnya lingkungan sekolah dan modal fisik dapat digunakan sebagai media pembelajaran maupun fasilitas penunjang kegiatan ekstrakurikuler, memanfaatkan lingkungan menjadi area apotik hidup, green house dan sebagai sumber belajar tentang obat dan pemanfaatannya.

Ø  Modal sosial melalui kerjasama dengan MGMP sekolah maupun MGMP antar sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru. Kerjasama dengan Puskesmas untuk meningkatkan mutu kesehatan di sekolah.  

Ø  Modal fisik adalah bangunan dan sarana prasarana yang dapat dimanfaatkkan sesuai dengan bentuk dan pemanfaatanya, misalnya gedung utama, sarana prasarana pendukung di sekolah. Modal lingkungan/alam yang ada disekitar sekolah adalah sumber daya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga pembelajaran akan lebih berkualitas.

Ø  Modal finansial dengan membuat rencana kerja anggaran sekolah (RKAS) sesuai prioritas dan kebutuhan sekolah sehingga mendukung untuk keberlangsungan proses pembelajaran manjadi lebih berkulitas.

Ø  Modal politik berupa kerjasama atau kemitraan dengan instansi/dinas terkait yang di pemerintah daerah untuk mendukung program-program sekolah.  

Ø  Modal agama dan budaya untuk membantu pembelajaran menjadi lebih berkualitas yakni melestarikan budaya kearifan lokal misal belajar tari jaranan dan kegiatan religi berupa pondok ramadhan, memperingati hari besar nasional keagamaan melibatkan tokoh agama disekitarnya.

  

·         Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

 

Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara: bahwa pendidikan merupakan “Kegiatan menuntun segala kekuatan kodrat yang pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat”. Pemetaan potensi  guru sebagai pemimpin pembelajaran dan murid yang memiliki potensi yang beragam harus selaras sehingga guru dapat menuntun murid sesuai kodratnya dengan memetakan kebutuhan belajar murid dan melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan, bermakna dan berpihak pada murid.

Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak: Guru sebagai pemimpin pembelajaran yang memiliki nilai dan peran Guru Penggerak merupakan salah satu dari 7 modal/aset sekolah yaitu Modal Manusia. Guru Penggerak mengaktualisasikan nilai mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada murid dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru juga dapat berperan dalam membangun sinergi di lingkungan sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan murid sehingga mampu melakukan inovasi dan kreatifitas serta berkolaborasi dalam mendukung kesadaran pemimpin pembelajaran dalam melihat aset/kekuatan yang ada di sekolah.

Modul 1.3 Visi Guru Penggerak: Guru sebagai pemimpin pembelajaran memiliki visi Guru Penggerak berbasis Inkuiri Apresiatif (IA) melalui alur BAGJA  yang dapat digunakan untuk memulai perencanaan dalam pengelolaan sumber daya.

Modul 1.4 Budaya Positif: Lingkungan sekolah membentuk budaya positif dengan menerapkan disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi dan keyakinan sekolah/kelas sehingga akan menghasilkan murid yang memiliki karakter positif di masa depan. Memetakan potensi/aset adalah salah satu cara berpikir positif dalam perencanaan pengembangan sumber daya untuk mendukung terbentuknya budaya positif di sekolah.

Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi: Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu penerapan pembelajaran yang berpihak kepada murid dengan memetakan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat memetakan minat dan kreatifitas siswa sebagai aset sekolah. Pembelajaran berdiferensiasi akan terwujud, jika pemanfaatan sumber daya yang ada disekolah seperti guru dan murid, serta modal lingkungan, modal fisik dan yang lainnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Modul 2.2 Keterampilan Sosial dan Emosional: Kompetensi / kemampuan guru dalam keterampilan sosial dan emosional dalam memaksimalkan pembinaan siswa sebagai aset sekolah.

Modul 2.3 Coaching: Teknink, prinsip, dan langkah-langkah coaching bisa dilakukan guru untuk menggali kemampuan dan kemandirian coachee sebagai aset sekolah, dalam menyelesaikan permasalahannya.

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran : Dengan menerapkan konsep, paradigma dan nilai kebaikan bersama serta penerapan 9 langkah pengambilan keputusan, maka pengelolaan aset dapat berjalan lebih optimal.

 

·         Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

 Sebelum Mengikuti Modul Ini:

1.   Saya cenderung masih berfokus pada berpikir akan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah serta permasalahannya.

2.     Saya belum sepenuhnya mengenali aset/modal yang ada di sekolah

3.    Saya belum memahami tentang bagaimana cara atau pendekatan yang sesuai untuk memanfaatkan aset sekolah

Sesudah Mengikuti Modul Ini:

1.      Saya lebih berfokus pada aset/sumber daya yang dimiliki sekolah

2.      Saya cenderung berpikir apa yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

3.  Saya dapat mengutamakan pola pikir berbasis kekuatan/aset yang dimiliki sehingga hal ini membuat kita akan berpikir positif dan optimis dengan memanfaatkan dan memberdayakan sumber daya atau aset yang ada di sekolah dan lingkungan sekitarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar