Durasi : 2
JP (90 menit)
Moda : Mandiri - Konferensi
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan
modul-modul yang didapatkan sebelumnya.
Kesimpulan dan koneksi materi yang ada di dalam modul 3.2 dengan materi lainnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak:
·
Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya
di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya memiliki kemampuan untuk mengelola aset sekolah yang ada untuk meningkatkan pembelajaran yang berkualitas, dan mewujudkan murid yang senang dan bahagia dalam mengembangkan potensinya (well-being). Pendekatan yang dilakukan yaitu Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) dengan menekankan pada:
1.
Nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan,
dan potensi yang dimiliki oleh komunitas.
2.
Mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang
dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi
lebih berdaya guna.
3.
Kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan
tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di
dalam diri mereka sendiri.
4.
Berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah
komunitas.
Implementasi yang dapat dilakukan adalah:
1. Memetakan 7 aset
sekolah atau sumber daya untuk kepentingan dan kemajuan sekolah. Tujuh aset /
potensi atau sumber daya sekolah tersebut antara lain: (1) Modal Manusia (2)
Modal Fisik (3) Modal Sosial (4) Modal Finansial (5) Modal Politik (6) Modal
Lingkungan/ Alam (7) Modal Agama dan Budaya.
2. Selalu berpikir
positif dan terbuka dalam membuka ruang kolaborasi serta kerjasama
mengembangkan potensi sekolah.
3. Mengorganisasikan
kompetensi dan sumber daya/aset dan kekuatan, merancang sebuah rencana
berdasarkan visi dan kekuatan, dan melaksanakan rencana aksi BAGJA yang sudah
diprogramkan
·
Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan
sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih
berkualitas.
Ø Pengelolaan sumber
daya manusia yang tepat yaitu guru dan tenaga kependidikan dalam rangka untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah melalui beberapa aktivitas yaitu: 1)
pengadaan tenaga, 2) pemanfaatan tenaga yang telah dimiliki, serta 3) pembinaan
dan pengembangan kompetensi. Langkah tersebut tentu akan berpengaruh terhadap
kontribusi tenaga pendidik dan kependidikan yang dimiliki sekolah dalam meningkatkan
kualitas proses pembelajaran murid. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme
guru dan tenaga kependidikan dapat dilakukan dengan cara: 1) mengikutsertakan
dalam pelatihan baik yang dilaksanakan di sekolah (in house training)
maupun di luar sekolah dan melakukan pengimbasan kepada guru/tenaga
administrasi lain, 2) sekolah menyediakan buku-buku atau referensi yang memadai
bagi guru/tenaga kependidikan, dan 3) mendorong dan memfasilitasi guru/tenaga kependidikan
untuk melakukan tutor sebaya melalui kegiatan KKG/MGMP baik di tingkat sekolah
atau kabupaten/kota.
Ø
Pengelolaan modal lingkungan dan modal fisik dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran murid. Lingkungan sekolah yang kondusif dari segi sosial
maupun politik akan menciptakan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan dan
berpihak pada murid. Misalnya lingkungan sekolah dan modal fisik dapat
digunakan sebagai media pembelajaran maupun fasilitas penunjang kegiatan
ekstrakurikuler, memanfaatkan lingkungan menjadi area apotik hidup, green house
dan sebagai sumber belajar tentang obat dan pemanfaatannya.
Ø
Modal sosial melalui kerjasama dengan MGMP sekolah maupun MGMP
antar sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru. Kerjasama dengan Puskesmas
untuk meningkatkan mutu kesehatan di sekolah.
Ø
Modal fisik adalah bangunan dan sarana prasarana yang dapat
dimanfaatkkan sesuai dengan bentuk dan pemanfaatanya, misalnya gedung utama,
sarana prasarana pendukung di sekolah. Modal lingkungan/alam yang ada disekitar
sekolah adalah sumber daya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga pembelajaran
akan lebih berkualitas.
Ø
Modal finansial dengan membuat rencana kerja anggaran sekolah
(RKAS) sesuai prioritas dan kebutuhan sekolah sehingga mendukung untuk
keberlangsungan proses pembelajaran manjadi lebih berkulitas.
Ø
Modal politik berupa kerjasama atau kemitraan dengan
instansi/dinas terkait yang di pemerintah daerah untuk mendukung
program-program sekolah.
Ø
Modal agama dan budaya untuk membantu pembelajaran menjadi lebih
berkualitas yakni melestarikan budaya kearifan lokal misal belajar tari jaranan
dan kegiatan religi berupa pondok ramadhan, memperingati hari besar nasional
keagamaan melibatkan tokoh agama disekitarnya.
·
Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan
dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan
Guru Penggerak.
Modul 1.1 Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara: bahwa pendidikan merupakan “Kegiatan
menuntun segala kekuatan kodrat yang pada anak-anak agar mereka mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun
anggota masyarakat”. Pemetaan potensi guru
sebagai pemimpin pembelajaran dan murid yang memiliki potensi yang beragam
harus selaras sehingga guru dapat menuntun murid sesuai kodratnya dengan memetakan
kebutuhan belajar murid dan melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan,
bermakna dan berpihak pada murid.
Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak: Guru sebagai pemimpin
pembelajaran yang memiliki nilai dan peran Guru Penggerak merupakan salah satu
dari 7 modal/aset sekolah yaitu Modal Manusia. Guru Penggerak
mengaktualisasikan nilai mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada
murid dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru juga dapat berperan dalam
membangun sinergi di lingkungan sekolah sebagai pemimpin pembelajaran,
menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong
kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan murid sehingga mampu melakukan inovasi
dan kreatifitas serta berkolaborasi dalam mendukung kesadaran pemimpin
pembelajaran dalam melihat aset/kekuatan yang ada di sekolah.
Modul 1.3 Visi Guru Penggerak: Guru sebagai pemimpin
pembelajaran memiliki visi Guru Penggerak berbasis Inkuiri Apresiatif (IA)
melalui alur BAGJA yang dapat digunakan
untuk memulai perencanaan dalam pengelolaan sumber daya.
Modul 1.4 Budaya Positif: Lingkungan sekolah membentuk budaya positif
dengan menerapkan disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol
restitusi dan keyakinan sekolah/kelas sehingga akan menghasilkan murid yang
memiliki karakter positif di masa depan. Memetakan potensi/aset adalah salah
satu cara berpikir positif dalam perencanaan pengembangan sumber daya untuk
mendukung terbentuknya budaya positif di sekolah.
Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi: Pembelajaran
berdiferensiasi merupakan salah satu penerapan pembelajaran yang berpihak
kepada murid dengan memetakan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.
Melalui penerapan
pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat memetakan minat dan kreatifitas siswa
sebagai aset sekolah. Pembelajaran berdiferensiasi akan terwujud, jika pemanfaatan
sumber daya yang ada disekolah seperti guru dan murid, serta modal lingkungan,
modal fisik dan yang lainnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Modul 2.2 Keterampilan Sosial dan Emosional: Kompetensi /
kemampuan guru dalam keterampilan sosial dan emosional dalam memaksimalkan
pembinaan siswa sebagai aset sekolah.
Modul 2.3 Coaching: Teknink, prinsip, dan langkah-langkah
coaching bisa dilakukan guru untuk menggali kemampuan dan kemandirian coachee
sebagai aset sekolah, dalam menyelesaikan permasalahannya.
Modul 3.1 Pengambilan
Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran : Dengan menerapkan konsep, paradigma
dan nilai kebaikan bersama serta penerapan 9 langkah pengambilan keputusan,
maka pengelolaan aset dapat berjalan lebih optimal.
·
Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah
Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda
setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
Sebelum Mengikuti Modul Ini:
1. Saya cenderung masih berfokus pada berpikir akan kekurangan yang
dimiliki oleh sekolah serta permasalahannya.
2. Saya belum sepenuhnya mengenali aset/modal yang ada di sekolah
3. Saya belum memahami tentang bagaimana cara atau pendekatan yang
sesuai untuk memanfaatkan aset sekolah
Sesudah Mengikuti Modul Ini:
1.
Saya lebih berfokus pada aset/sumber daya yang dimiliki sekolah
2. Saya cenderung berpikir apa yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
3. Saya dapat mengutamakan pola pikir berbasis kekuatan/aset yang dimiliki sehingga hal ini membuat kita akan berpikir positif dan optimis dengan memanfaatkan dan memberdayakan sumber daya atau aset yang ada di sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar