Siang dengan angin yang riuh dan kepala yang penuh memang seringkali secara instan membuat jenuh. May mengambil waktu sela diantara jam kuliahnya untuk mengambil istirahat.
Perustakaan lagi...
Tempat paling nyaman memanjakan diri, walaupun tidak sepenuhnya benar
"Siang May, sibuk ya..." sapaan ramah dan akrab yang hampir sebulan ini menghiasi agendanya di perpustakaan
"Hai...enggak kok, cuma nulis surat"
"Hari gini? Nulis surat?" raut wajah Brian mengumbar heran tapi juga ingin tahu.
"Iya. Kami saling berkirim surat sejak lama. Surat itu, lebih humanis, lebih menyentuh, lebih artistik karena tulisan tangan dia bagus banget"
"Dia mahasiswa sastra? atau jurusan seni?" langsung mengambil kursi berhadapan dengan May
"Bukan sih. Dia kerja. Dulu saat SMA jurusannya bahasa"
"Cowok ya?"
" Iya. Eh, tadi katanya tadi Brian mau kasih aku sesuatu?" May tetiba teringat saat terakhir ketemu Brian kemarin sore.
Seketika Brian ingat coklat berpita merah yang semalam membuatnya tidak bisa tidur. Untuk May. Entah kenapa setelah perbincangan tadi Brian jadi ragu memberikannya. Hening sesaat. Brian menatap May yang memandang lurus ke arahnya.
"Ehm, ...aku nemu esai yang menarik. Punya Leak. Nemu di rak buku lantai 2. Mungkin, sesekali kamu bisa baca yang agak sosiologi gitu..." Brian menjawab sekenanya.
"Kritik sosial? tema yang agak serius ya? tapi menarik juga sih...trus, kita mau apain? jadikan monolog, puisi, cerpen? mungkin kita memang cocok untuk bikin projek bersama"
Jika sudah begini, obrolan akan terus mengalir kesana kemari dengan asyiknya. Jauh dari urusan tugas kuliah mereka. Jurusan sains dan jurusan tehnik yang sedang rehat dari dunianya. Obrolan terhenti saat May teringat sesuatu.
"Brian, hampir lupa. Aku juga mau kasih sesuatu ke kamu" May mengeluarkan coklat mete kesukaannya yang dibungkus kertas kado berpita ke Brian. Tersenyum memandang wajah Brian yang kini ekspresinya sulit diartikan.
"Ehm, jangan diketawain ya...Sebenarnya saat semalam teman-teman kos ngajak beli coklat valentine aku ga pengen sih. Buat apa? Buat siapa? tapi akhirnya aku beli 2. Satu lagi untuk bapak ibuk dirumah sih, tapi lagi ga pulang. Satu lagi buat Jun, sahabat seangkatan jurusan Biologi yang udah tak kasihkan dari habis subuh tadi"
"Trus, kok dikasih ke aku May...?"
"Ya, aku sayang ke ayah bundaku tiap hari meski tanpa coklat itu, jadi kukasih aja ke kamu, best partner that I have"
Brian mematung berusaha tersenyum, teringat coklat berpita yang tetap tinggal di tas perpustakaan yang ia bawa. Mencerna senyum matahari yang ia lihat di wajah May saat menulis surat. Siapa cowok itu? Mereka sepasang kekasih?
*Teaser: Bendera Kata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar