Sekolah sebagai Kesatuan Ekosistem
Sekolah sebagai satu kesatuan
ekosistem biotik dan abiotik yang saling mendukung satu sama lain sehingga
tercipta suasana yang seimbang dan harmonis.
Komponen biotik sekolah dapat
terdiri dari Kepala Sekolah, guru, murid, Tenaga Kependidikan, pengawas
sekolah, orangtua/walimurid, masyarakat sekitar sekolah an dinas terkait.
Sedangkan faktor biotik diantaranya keuangan, sarana prasarana dan
lingkungan/alam.
Pendekatan Berbasis Kekurangan dan Pendekatan Berbasis Aset
Pengembangan
sekolah sesuai dengan visi dan misinya tidak dapat dilepaskan dari pengelolaan
sumberdaya/modal yang ada di dalamnya. Ada
7 aset/modal utama sebuah komunitas, yaitu:
- Modal Manusia (Pengetahuan,
kecerdasan, dan keterampilan)
- Modal Sosial (Norma dan aturan,
kepercayaan, dan jaringan)
- Modal fisik (bangunan dan sarana
prasarana)
- Modal lingkungan/alam
- Modal finansial
- Modal politik
- Modal agama dan budaya
Pendekatan
berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian
kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak berfungsi
dengan baik. Kita mengeluhkan banyak fasilitas sekolah yang tidak berfungsi
baik, buku ajar yang tidak lengkap, atau sekolah yang tidak tidak memiliki
laboratorium. Kekurangan yang dimiliki mendorong cara berpikir negatif sehingga
fokus kita adalah bagaimana mengatasi semua kekurangan atau apa yang
menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih. Semakin lama, secara
tidak sadar kita menjadi seseorang yang tidak nyaman dan curiga yang dapat
menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.
Pendekatan
berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep yang dikembangkan
oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir
positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis
menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan
sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang
berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun
potensi yang positif.
Sumber
materi: Modul 3.2 Guru Penggerak: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Berikut ini adalah salah satu upaya Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) yang telah dilakukan di SMA Negeri 8 Kediri melalui proses Identifikasi dan Pemetaan strategi pengembangan aset/sumberdaya sekolah yang melibatkan kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, komite sekolah, siswa dan unsur masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar