Perubahan iklim menjadi isu utama dalam pembahasan permasalahan lingkungan karena secara langsung mengacu pada perubahan suhu lingkungan dan pola cuaca yang terjadi dalam jangka panjang. Perubahan iklim dapat dipengaruhi oleh alam, namun saat ini telah didominasi oleh aktivitas manusia terutama yang berkaitan dengan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas. Pembelajaran pada topik Perubahan Lingkungan dan Pemanasan Global dapat menjadi media yang efektif dalam memulai tindakan aktif untuk mencegah, memperlambat serta mengurangi pemanasan global serta dampaknya. Tentu saja, hal ini harus didukung oleh strategi pembelajaran yang tepat dalam membentuk pemahaman serta kesadaran siswa dalam berkontribusi positif terhadap permasalahan lingkungan disekitarnya.
Pembelajaran Biologi pada topik pemanasan global pada siklus pertama dilakukan dalam 3 pertemuan yaitu identifikasi pencemaran lingkungan serta identifikasi permasalahan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekolah serta aksi nyata mencari solusi permasalahan lingkungan yang telah diidentifikasi. Tahap identifikasi pencemaran lingkungan dilakukan dengan menganalisa literatur yang relevan, mendiskusikan dengan kelompok kerja serta mempresentasikan didepan kelas.
Tahap identifikasi permasalahan lingkungan di sekolah dilakukan dengan mengajak siswa keluar kelas mengamati kondisi lingkungan sekolah serta melaporkan permasalahannya dalam bentuk foto, analisa permasalahan serta solusi yang diajukan untuk dipresentasikan didepan kelas secara individu. Tahap ini sangat menarik karena siswa secara langsung menemukan permasalahan yang terjadi disekitarnya serta mengajukan solusi yang sangat beragam sesuai dengan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki. Permasalahan yang diajukan secara umum meliputi pengelolaan sampah, taman sekolah, pencemaran udara dan sampah plastik dengan beragam solusinya.
Tahap selanjutnya adalah menganalisa permasalahan dan solusi serta merumuskan tindakan bersama sebagai aksi nyata. Aksi nyata yang dilakukan adalah Our Garden Moment yang bertajuk Tanaman Asuh. Setiap siswa bertanggungjawab menanam serta merawat tanaman asuh yang mereka tentukan sendiri sampai dengan akhir semester. Penentuan jenis tanaman yang bervariasi memungkinkan mereka mencari informasi dari sumber yang beragam tentang tanaman serta cara perawatannya untuk diterapkan pada tanaman yang dipilih.
Karakteristik serta kondisi kelas juga menentukan kontribusi yang dapat dilakukan oleh kelas tersebut. Kelas yang memiliki taman kelas yaitu kelas X-3, X-4, X-5 menanam tanaman asuhnya dalam desain bersama taman depan kelas. Sedangkan kelas yang berada di lantai atas difokuskan pada propagasi tanaman, dimana mereka dapat menanam tanaman dalam pot atau polybag yang telah disediakan oleh guru. Tanaman yang dilakukan propagasi dapat dibawa sendiri atau dari pot tanaman hias di sekolah yang sudah penuh. Peralatan berkebun dibawa oleh siswa dari rumah pada saat penanaman dan sebagian lagi disediakan oleh guru.
Gb.1 Kelas X-5
Gb.2 Kelas X-4
Gb.3 Kelas X-10 dan X-2
Gb. 4 Kelas X-1 dan X-6
Gb. Kelas X-4
Membawa tanaman dari rumah telah dilakukan secara bertahap oleh siswa sejak awal Maret 2023. Untuk memperkuat kolaborasi, guru juga diberikan kesempatan untuk berkontribusi dengan membawa tanaman hias beserta media tanam dan diletakkan di taman depan ruang guru. Teladan baik ini turut serta memotivasi siswa untuk berlomba-lomba membawa tanaman juga. Walaupun tetap ada beberapa siswa yang terlambat atau tidak mengumpulkan tanaman hias sehingga diarahkan pada propagasi tanaman agar tetap memiliki tanaman asuh.
Saat ini taman depan kelas X-3, X-4 dan X-5 telah memasuki tahap perawatan minggu pertama. Sedangkan hasil propagasi tanaman sejumlah sekitar 175 pot/polybag dari kelas X-1, X-2, X-6 dan X-10 tersebar di 5 titik di area sekolah untuk mempermudah perawatan. Selanjutnya, tanaman ini akan diserahkan kepada sekolah untuk peremajaan taman kelas yang lain.
Siklus kedua akan diisi dengan fenomena perubahan lingkungan, identifikasi kebiasaan sehari-hari yang ramah lingkungan serta aksi nyata gaya hidup berkelanjutan. Sampai jumpa pada siklus kedua ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar