Jumat, 24 November 2023

MULAI DARI DIRI MODUL 3.2: PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 

Mengingat-ingat ekosistem, bayangkan sekolah atau salah satu sekolah tempat Bapak dan Ibu bertugas. Apa bagian-bagian yang ada dari sekolah tersebut sebagai sebuah ekosistem?

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik yang terjadi di lingkungan. Komponen biotik di sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orangtua/walimurid, masyarakat sekitar sekolah, dinas terkait dan pemerintah daerah. Sedangkan faktor abiotik yang berperan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran diantaranya keuangan, sarana dan prasarana serta lingkungan alam.

Apa saja yang bisa Anda sebut sebagai sumber daya yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan oleh sekolah? Perhatikan untuk tidak terpaku pada hal-hal yang kelihatan.

Sumberdaya yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan oleh sekolah meliputi sumberdaya manusia seperti kompetensi yang dimiliki oleh guru, kepemimpinan kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, serta siswa yang memiliki potensi akademik maupun non akademik. Selain itu juga terdapat sumberdaya berupa sarana dan prasarana sekolah misalnya gedung, laboratorium komputer, sarana dan prasarana yang ada di kelas (misalnya papan tulis, bangku dan meja belajar), laboratorium sains dan jaringan internet. 

Refleksikan sosok pemimpin atau kepala sekolah yang memimpin sekolah tersebut.
Apa hal-hal yang paling diingat dari sosok pemimpin tersebut, terkait dengan perannya di ekosistem sekolah serta pelibatan/pemanfaatan sumber daya yang ada?

Hal-hal yang paling diingat dari sosok pemimpin sekolah kami adalah, beliau adalah orang yang visioner, menekankan pada peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan potensi murid, memaksimalkan potensi sekolah dan sumberdaya yang ada untuk memajukan sekolah. Salah satu program sekolah yang sedang berjalan adalah Sistem Monitoring Sekolah (SMS) yang digunakan untuk memantau pembelajaran, prestasi, pelanggaran serta pengarsipan perangkat mengajar guru secara individual, sistematis dan terstruktur dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

Jadi, seperti apa peran pemimpin yang ideal itu, khususnya dalam hal memanfaatkan semua bagian dari ekosistem dan mengelola sumberdaya yang ada di dalam dan sekitar sekolah?

Peran pemimpin sekolah yang ideal adalah yang dapat menjadi teladan dalam tindakan, pengambilan keputusan maupun penentuan kebijakan. Pemimpin sekolah yang dapat memiliki Kompetensi Sosial Emosional (KSE) yang baik dan dapat mengaplikasikan KSE tersebut menjadi budaya sekolah yang positif baik bagi guru, tenaga kependidikan maupun siswa sehingga tercipta ekosistem sekolah yang aman, nyaman dan kondusif.

Silakan refleksikan, posisi diri Bapak dan Ibu dalam ekosistem sekolah.
Sejauh mana Bapak Ibu sebagai guru atau peran lainnya telah memanfaatkan sumber daya sekolah?

Posisi saya dalam ekosistem sekolah sebagai pemimpin pembelajaran berdifferensiasi yang berpihak pada murid dengan mengintegrasikan KSE dan budaya positif. Saya juga berperan sebagai Tim Pengembang Sekolah (TPS) bidang literasi, pembina KSN Biologi, walikelas, pengelola Prodistik (Program Terapan Bidang TIK) bekerjasama dengan ITS dan pengelola kelas Cerdas Istimewa. Peran saya dalam tugas tersebut telah memanfaatkan sumberdaya sekolah berupa ruang kelas, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium sains, masjid, taman sekolah, jaringan internet sekolah dengan bekerjasama dengan pimpinan sekolah, teman sejawat baik guru maupun tenaga kependidikan.

Apa saja harapan pada diri Bapak dan Ibu sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pada murid setelah mempelajari modul ini?

Harapan pada diri saya sebagai pendidik, pemimpin dan pada murid setelah mempelajari modul ini adalah:
- Diri Sendiri

Dengan sumberdaya yang saya miliki saya berharap dapat memberikan kebermanfaatan yang sebesar-besarnya dalam mengembangkan potensi murid dalam bidang akademik maupun non akademik. Penerapan yang saya lakukan adalah dengan melaksanakan pembelajaran berdifferensiasi yang terintegrasi KSE dan budaya positif dengan segenap potensi kekuatan dan tantangan yang ada baik secara individu maupun dalam komunitas.
- Murid
Dengan sumberdaya yang dimiliki oleh guru dan tenaga kependidikan maupun sekolah murid dapat mencapai kesejahteraan psikologis (well being) sehingga dapat mengembangkan kekuatan dan potensi akademik maupun non akademiknya dengan baik.
- Sekolah
Dengan sumberdaya yang dimiliki oleh guru, murid dan tenaga kependidikan sekolah kami dapat menjadi sekolah yang lebih baik dalam mewujudkan visi dan misinya yaitu sukses dalam menumbuhkembangkan akhlak mulia, iman taqwa, kecerdasan, dan ketrampilan.

Apa saja kegiatan, materi, manfaat, yang Bapak dan Ibu harapkan ada dalam modul ini?

Materi yang diharapkan:
- Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah
- Cara mengidentifikasi sumberdaya potensial yang ada di sekolah 
- Strategi pengelolaan sumberdaya sekolah secara efektif
Kegiatan yang diharapkan:
- Sesi sharing dan diskusi bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang baik
- Sesi sharing dan diskusi bagaimana strategi pengelolaan sumberdayasekolah yang baik
- Sesi praktik mendesain identifikasi sumberdaya sekolah yang potensial dan strategi pengelolaannya
Manfaat yang saya harapkan:
- Memahami dan mampu mengidentifikasi sumberdaya yang dimiliki sekolah
- Mampu menganalisa sumberdaya sekolah dan merancang strategi pemenfaatannya bagi kemajuan sekolah

 

Senin, 20 November 2023

Aksi Nyata - Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Durasi : 4 JP (180 Menit)

Moda: Penugasan Mandiri

 

"Perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama."

- Nadiem Makarim-

REFLEKSI

Peristiwa (Fact)

KSN Biology Project merupakan Program olimpiade dan penelitian bidang studi Biologi untuk melatih siswa memiliki kompetensi akademik dan keterampilan metode ilmiah serta meningkatkan peluang mereka dalam studi lanjut perguruan tinggi terutama pada bidang studi Biologi yang bertujuan untuk mengembangkan sikap ilmiah, membangun kreativitas murid dalam melakukan penelitian Biologi, mengembangkan sportivitas murid melalui kompetisi olimpiade Biologi maupun penelitian Biologi, memperkuat motivasi murid untuk melanjutkan studi pada Perguruan Tinggi Impian, meningkatkan kecakapan abad 21 yang meliputi kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan berkomunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi, membuka kesempatan untuk mendapatkan prioritas melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Pada B-uat pertanyaan Utama Aksi Nyata yang dilakukan adalah Diskusi bersama kepala sekolah, wakil kepala sekolah serta rekan sejawat serta melibatkan murid dalam dialog untuk membangun interaksi yang suportif dan kolaboratif dalam mengembangkan program.

Aksi Nyata Tahap A-mbil Pelajaran saya lakukan dengan mencari tahu lebih lanjut tentang kegiatan apa yang selama ini disukai oleh murid dalam berinteraksi dengan adik maupun kakak kelas, aktivitas apa yang menarik bagi murid dalam membangun sikap ilmiah serta mempelajari kebijakan sekolah yang mendukung pengembangan sikap ilmiah dan keterampilan berinteraksi sosial yang positif. Hal tersebut saya lakukan dengan wawancara dengan murid program KSN tahun sebelumnya, survey dan sharing session komunitas murid/kegiatan ekstrakurikuler yang telah berjalan serta mengidentifikasi kebijakan sekolah tentang kegiatan/program sekolah yang berdampak positif bagi pengembangan sikap ilmiah dan keterampilan berinteraksi sosial yang positif

Perasaan (Feeling)

Perasaan saya optimis untuk dapat melaksanakan dan mengembangkan program dengan baik. Hal tersebut karena adanya dukungan dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, rekan sejawat maupun murid. Murid juga antusias untuk memaparkan ide-idenya tentang aktivitas KSN yang akan dilakukan bersama. Perasaan saya senang dan bersemangat karena murid memiliki kemauan yang positif dalam mengembangkan program ketika mereka dilibatkan dalam program yang akan berjalan. Hal ini berdampak pada murid-murid lain yang ingin mengikuti program karena menurut mereka program ini akan lebih menarik daripada KSN pada tahun sebelumnya. Sharing session yang  dilakukan juga dapat menjadi fasilitas bagi murid untuk saling berinteraksi dengan adik kelas maupun kakak kelas sehingga membuka ruang kolaborasi yang lebih baik.

Pembelajaran (Finding)

Pembelajaran yang saya peroleh dari tahap B-uat Pertanyaan Utama adalah pentingnya diskusi dan dialog dalam pelaksanaan maupun pengembangan program baik bersama pemangku kebijakan maupun pihak lain yang terkait. Saya juga melihat pentingnya melibatkan murid dalam setiap tahap kegiatan sehingga murid dapat menyuarakan pendapat, membuat pilihan aktifitas kegiatan yang mereka senangi sehingga lebih bersemangat dan percaya diri menuju murid yang memiliki Student Agency (Kepemimpinan Murid). Pembelajaran yang saya dapatkan adalah pentingnya komunikasi dan interaksi yang sehat dan suportif untuk pengembangan aset sosial di kalangan murid serta lebih terbuka dalam menyuarakan pendapat serta ide dan gagasannya dalam program KSN Biology Project.

Penerapan (Future)

Penerapan kedepan yang dapat saya lakukan adalah melalui kegiatan diskusi dan dialog dengan warga sekolah terutama yang terkait dengan program dukungan sumberdaya sekolah yang dibutuhkan akan semakin besar sehingga dapat terealisasi dengan baik. Konsistensi pelaksanaan program dapat menjadikan program ini memberikan kontribusi positif terutama dalam bidang sains. Perbaikan serta kekurangan daya dukung sekolah, misalnya laboratorium sains maupun laboratorium komputer juga akan semakin berkembang seiring dengan kebutuhan kegiatan karena ada kesepahaman terkait dengan tujuan dan kegiatan program KSN Biology Project.

Penerapan Kedepan bahwasannya melalui kegiatan ekstrakurikuler KSN Biology Project dapat secara konsisten memunculkan ide-ide kreatif dalam pelaksanaan dan pengembangan program dalam bentuk aktifitas yang kreatif, inovatif dan beragam menuju murid yang memiliki Student Agency.

DOKUMENTASI

Alur BAGJA Tahap B-uat Pertanyaan Utama


Alur BAGJA Tahap A-mbil Pelajaran


Implementasi tahapan B (Buat Pertanyaan) dan A (Ambil pelajaran) selengkapnya terdapat dalam tautan berikut:

Selasa, 14 November 2023

PEMETAAN ASET SECARA KOLABORATIF UNTUK PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN

Sekolah sebagai Kesatuan Ekosistem

Sekolah sebagai satu kesatuan ekosistem biotik dan abiotik yang saling mendukung satu sama lain sehingga tercipta suasana yang seimbang dan harmonis.

Komponen biotik sekolah dapat terdiri dari Kepala Sekolah, guru, murid, Tenaga Kependidikan, pengawas sekolah, orangtua/walimurid, masyarakat sekitar sekolah an dinas terkait. Sedangkan faktor biotik diantaranya keuangan, sarana prasarana dan lingkungan/alam.

Pendekatan Berbasis Kekurangan dan Pendekatan Berbasis Aset

Pengembangan sekolah sesuai dengan visi dan misinya tidak dapat dilepaskan dari pengelolaan sumberdaya/modal yang ada di dalamnya. Ada 7 aset/modal utama sebuah komunitas, yaitu:

  1. Modal Manusia (Pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan)
  2. Modal Sosial (Norma dan aturan, kepercayaan, dan jaringan)
  3. Modal fisik (bangunan dan sarana prasarana)
  4. Modal lingkungan/alam
  5. Modal finansial
  6. Modal politik
  7. Modal agama dan budaya

Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based approach) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Kita mengeluhkan banyak fasilitas sekolah yang tidak berfungsi baik, buku ajar yang tidak lengkap, atau sekolah yang tidak tidak memiliki laboratorium. Kekurangan yang dimiliki mendorong cara berpikir negatif sehingga fokus kita adalah bagaimana mengatasi semua kekurangan atau apa yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang tidak nyaman dan curiga yang dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.

Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Sumber materi: Modul 3.2 Guru Penggerak: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Berikut ini adalah salah satu upaya Pendekatan berbasis aset (asset-based approach) yang telah dilakukan di SMA Negeri 8 Kediri melalui proses Identifikasi dan Pemetaan strategi pengembangan aset/sumberdaya sekolah yang melibatkan kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan, komite sekolah, siswa dan unsur masyarakat

Berikut hasil notulen rapat:


Materi lengkap presentasi dapat dibaca DISINI