Reuni Bergizi: Temu Kangen Virtual UCSD Extension

Bagaimana rasanya reuni virtual dengan teman lama? Tentu sekarang bukan hal yang aneh karena bisa dengan mudah dilakukan dengan berbagai aplikasi yang tersedia. Sebut saja Webex, Google Meet, WhatsApp, Zoom Meeting atau Microsoft Teams. Tapi hari itu undangan Zoom Meeting yang saya dapat benar-benar istimewa. Undangan Zoom Meeting dari dosen UC San Diego Exstension Mr. Morgan Appel  (Assistant Dean for Education and Community Outreach at UC San Diego Extension) dan Ms. Amy Kauffman (Director of Career Education and Workforce Development for the CEO Leadership Alliance of Orange County).

Kenangan tentang kesempatan emas 15 mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) Program Magister Biologi Beasiswa Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 saat kuliah di San Diego, California, USA kembali melekat. Tentang kota San Diego yang meriah dengan warna warni bunga mekar di banyak tempat, dingin yang menusuk meski sinar matahari terasa hangat, hingga hari-hari kami kuliah disana. Program ini juga diikuti oleh mahasiswa program beasiswa Pemprov Jatim dari jurusan Bisnis Manajemen dan Matematika.

Kelas zoom ini dimulai dengan saling berbincang santai bertanya kabar, kesibukan sehari-hari di sekolah, hingga apakah hari ini kami bekerja di rumah atau di sekolah. Beberapa dari kami bahkan ada yang mengikuti meeting zoom ini di kelas bersama para siswanya. Saya sendiri, sambil mempersiapkan anak wali saya menghadapi ujian semester sekaligus mendampingi putra saya ujian semester di rumah.

Saya sengaja meminta ijin mengambil gambar dalam sesi tersebut agar dapat saya tulis sebagai bahan tulisan dalam blog. Juga sebagai motivasi bagi para guru dan juga siswa Indonesia di masa depan.

Beberapa hal yang juga kami perbincangkan adalah tentang membangun keterlibatan siswa dalam belajar dan membangun motivasi mereka dalam belajar dari rumah. Mr. Morgan mengemukakan bahwa guru perlu meluangkan waktu untuk bermain dengan siswa dalam pembelajaran. Misalnya untuk memotivasi siswa kita membuat permainan selama 10-15 menit, kemudian mengumpulkan tebakan jawaban dari siswa dan menentukan siapa saja yang menjawab dengan benar.  Mr. Morgan adalah dosen yang sangat menyenangkan saat mengajar. Pada hari-hari pertama kami mengikuti perkuliahan di UC San Diego, beliau melakukan banyak cara untuk mengajar: memberikan hand out, memaparkan power point dengan LCD, menuliskan di papan tulis, hingga menggambarkannya di kertas putih untuk mengarahkan kelas dalam berdiskusi. Juga beberapa kali membawa hadiah kecil kedalam kelas seperti boneka bebek mungil, rubik, hingga tas punggung bertali.

Permainan juga dapat dilakukan secara online menggunakan beberapa aplikasi yang tersedia di internet misalnya Flipgrid, Kahoot maupun Tik Tok yang sudah dikenal luas oleh para siswa. Permainan sederhana yang dapat dilakukan misalnya, menunjukkan foto kita pada saat seusia mereka kemudian kita ceritakan bagaimana sekolah kita pada masa itu. Kita juga bisa mengembangkannya dengan meminta siswa untuk menceritakan kisah mereka, apa yang ingin mereka lakukan dalam merencanakan karier maupun masa depan. Selanjutnya, guru dapat membuat semacam kompetisi Tik Tok dalam kelas online. Kunci dalam permainan ini adalah membuat siswa merasa nyaman sehingga mereka dapat terlibat dalam pembelajaran karena lingkungan kelas mereka dapat diprediksi dan konsisten (meskipun online).

"learning is not amassing huge amount of information but what to do with the information one has"

- Morgan Appel -

State of Art Secondary Biology Instruction: Overview/Making Cognitive and affective Connections with Diverse Learners

#Catatan Kecil: Jumat, 5 Desember 2020